Mati Rasa... (Tulisan bingung)

Sepertinya hari-hari terakhir kian memburuk. Sebenarnya sederhana saja tapi sisi egoku mengusik dan mudah sekali tersinggung. Korbannya tentu saja kakak karena memang cuma dia satu-satunya orang yang selalu ada. Ah, ternyata aku lemah dan belum punya banyak kesabaran menanggung semua ini. Aku belum sanggup menerima kembali keadaan buruk yang baruuu saja membaik. 
Semalam, Mimpiku tak karuan. Aku bahkan menangis sebelum tidur. Merasakan betapa berat semua ini kupikul. Aku lalai dalam banyak aktivitas. Aku mementingkan kenyamananku sendiri di dalam masa-masa sulit ini. Aku merasa ini bukan lagi tanggung jawabku tapi aku terus ingin memikirkannya. Terus dan terus hingga seolah bumi ini menguras semua isi hatiku.
Aku mati rasa...
Terkadang mendadak mual
Mendadak pusing
Mendadak menangis
Dan ingin berhenti merasakan perputaran kehidupan
Ups! Air mataku jatuh sekali lagi. Menetesi keyboard ini...
Tuhan, aku ini kenapa?
Makin hari makin buruk rasaku. Barat meninggalkan segala yang telah terjadi. Seluruh keceriaan, cerita, derita dan kebersamaan disana. Tak dapat kubayangkan seperti apa kehidupan mendatang tanpa seluruh ruang itu...
Padahal telah jelas, ada yang banyak terjatuh. Ada yang banyak menunjukkanku perputaran kehidupan. Menunjukkan cermin demi cermin kenyataan yang telah sanggup dilalui di depan mataku. Dan lebih parah!
Lalu mengapa aku menjadi secengeng ini?
Tuhan, mohon kirim satu stock kesabaran lagi untukku
Secepatnya ya... :'(

Horeee...Antologi ke-3 Udah Nongol Nih

Huft, Hehehe, ngeliat penampakannya aja udah bikin jidat berkerut. Maksudnya apaan nih, pak boss main nari striptis diatas meja. Kalo seksi, mendingan. Lah, ini perut buncit udah meluap kemana-mana pake pasang tampang sok kiyut lagi! Ganjen!
Yep! itu buku antologi ke-3 ku yang digarap keroyokan bareng ratusan ekor manusia yang pernah merasa punya boss ajaib di tempat kerjanya masing-masing. Buku keroyokan ga penting yang disiapkan untuk menggemparkan dunia per-boss-an nusantara. Kalo ada boss mabok yang tiba-tiba beli buku ini dan merasa tersentil dengan salah satu kisah di dalamnya, Alhamdulillah, sukurin lu, merah deh, tuh, muka. Biar dia nyadar kalo tingkah ajaibnya bikin bawahannya nyureng abis-abisan. Dan sedikitnya lebih mawas diri, kali aja salah satu story nya merupakan curcol salah satu karyawannya. Tuh, kan, sape bilang bawahan ga bisa beraksi? Cara beraksinya juga inTELEK toh? Curhat sekaligus ngancurin derajat, harkat sekalian martabat (mau pake berapa telor martabaTnya >:D) dengan cara keren. Dibukuin. Biarpun nama disamarin tapi titlenya nambah satu lagi yaitu :MENDADAK PENULIS. Hihihihi keren kan, pak boss? bu boss?
Di buku itu aku nulis 3 judul (cari sendiri deh, yang namanya di sebut 3x berturut-turut berarti itu dakyu) berkisah tentang ke'ajaiban' bu boss yang antiknya ngalahin perolehan harta karun di perairan Jawa Barat beberapa bulan lalu. Heran, kok, rata-rata orang bertitel boss pada sotoy semua yak? Sotoy kok, hobi! Kalau makan SOTOY pake koya pedas, saya mauuuuu (Duuuh, nih, orang makanan mulu otaknya)
Demi mendapatkan paket buku My Stupid Boss Fans Stories yang dikirim ke alamat rumah Surabaya, aku rela (di Gresik aku kontrak dan alamatnya ga maching banget. Ga ada no rumah, dan segala macam surat, paket dan kiriman bom molotov akan segera mendarat ke kantor lurah dulu sebelum dianter ke rumah ente. Itupun make bonus; LAMA nyampeknya. Lazy banget, kan?) kena flu berat plus batuk-batuk sekhsy naek motor ngebut menuju Surabaya. Pulkam karena ga sabaran pengen nyium bau kertasnya. Snif..sniff..hmm, yummy. Setelah grusa-grusu dibuka, meledaklah tawa berceceran. Sambil mengusap ingus yang ga mau kalah pengen ikutan baca juga. Gimana ga lucu, pembatas bukunya aja gambar pak boss in action. Gegayaan gitu berpose striptis. Doh, sarap nih, chef dan penerbitnya. 
Bukan cuma itu, bonusnya dapet kaus 3 biji plus gantungan kunci. Semuanya kembar. Gambar muka pak boss yang make sundang di kepalanya. Mirip Red Devil nyengir kebanyakan makan cabe. Kereeeen.
Harapanku, semuga buku ga penting internasional ini bakalan best seller ngikutin dua buku induk karangan Chaos@Work sebelumnya. Berharap yang beli juga para boss mabok jengkol yang kliyengan trus maen toel buku ini di toko buku. Kemudian membacanya sambil merengut dan mulai mewaspadai  tiap bawahannya agar tidak berbuat serupa. Mendhalimi pak boss dengan cara intelek. Mencincangnya di next My Stupid Boss Fans Stories. Hehehehe, semoga.... 8)

Jika Kau Akhirnya Memilih...

Aku mencintaimu seperti nafasku
Yang begitu saja terhela tanpa kusadari
Aku mencintaimu bagaikan seorang ibu
Ingin menaungimu sehangat rahimnya
Aku mencintaimu tanpa jeda
Seperti kedipan mata setiap manusia
Hingga bencikupun hilang dikalahkan cinta

Tapi mengapa engkau menjauh?
Memilih cinta yang salah
Yang menodai kesucian makna cinta itu sendiri
Memporak porandakan darah dengan empedu
Membuatku mendilema...

Cinta ini bercampur benci
Bukan
Bukan karena cinta itu hilang
Namun makin kuat menjeratku untuk kian dekat
Mendekapmu selagi aku bisa
Meskipun nyatanya ego memenangkannya menjadi juara

Bila ini hidupmu, pergilah...
Campakkan aku, jangan toleh ke belakang
Bila pelangi terbit disana
Sambut ia dengan segenap harapan
Dan, jika guntur menggelegar dan menuai badai,
Kembalilah!
Karena slalu ada kehangatan rahim ibu yang menunggu
Di rumah surga ini...

Buku (antologi) Kedua

"Cieeeeh, traktirannya neeeh" goda kaka waktu kubilang buku ini bakalan terbit. Sebelumnya kaka udah sms ngucapin selamat, sesuatu yang jarang terjadi karena kaka bukan orang yang mudah memuji.
Masih antologi memang, tapi bukan berarti suatu saat ga pengen punya yang solo. Ini masih awal, masih amatir dan sebagai jalan perjuangan yang ga tau kapan berujung. Aku slalu menganggapnya sebuah pelajaran baru, ilmu baru, jalan yang baru karena kata belajar ga akan pernah hilang begitu saja dari hidupku. Selama masih ada nafas dan kesempatan, disitu kaki kecilku akan mendaki.
Ga nyangka sebulan berturut dua antologiku terbit. Yang satu lagi tajuknya BUSINESS MOMS, berkisah tentang jumpalitannya kaum ibu mencari uang, demi menjauhkan diri dari kemandegan, stress dan tambahan biar bisa beli terasi (wkwkwk, kalo inget terasi jadi inget seseorang :))
Kalo Emak2 Fesbuker, lebih pada serunya kaum perempuan berlabel "emak-emak" ini bergelung di dunia maya. Memanfaatkan FB sebagai ajang positif dan ajang temu kangen sama mantan-mantannya (glodak!). Kalo ceritaku lebih pada promo jualan coklat sama baju. Masih sebatas teman sendiri aja seeh, korban promonya. Ternyata di tengah maraknya orang negbahas tentang video mesum (mirip) artis, heboh mengupload yang konon beredar via FB, masih ada serangkaian emak-emak waras yang lebih seneng ngebahas sesuatu yang lebih bermutu. Rumpian intelektual (taelah! bahasanya) sekaligus mempraktekkan ilmu bibir susukan ala mbok-mbok jamu seperti ekkye ini. Dagang. Dagang.
Selanjutnya, semoga kian produktip di dunia per-antologian dulu. Karena saat sekarang emang lebih fokus kesitu selain masih ada segambreng aktifitas rumahan yang ga bsa ditinggalin gitu aja. Semoga...

Dear Tuhan,,,

Tuhan,
Malam ini rasaku seperti mati
Begitukah caraMu menguji
Dengan sejuta keberuntungan yang terus-menerus kudapat

Tuhan,
Aku malu bukan mainan
Tak imbang rasanya dengan ungkapan syukur yang kupanjatkan
Ini terlalu manis
Ini terlalu membuatku melayang
Bisakah kau turunkan aku menjejak bumi kembali?

Tuhan,
Malam ini rasaku seperti mati
Tangisku pecah usik sang malam
Sujudku saja tak akan pernah cukup
Mengantikan segala kenikmatan ini
Kebahagiaan, Kemudahan dan karuniaMu
Dengan apa harus kubayar semua ujianMu ini?
Layak kah aku mendapatinya
Di sisi yang bahkan tak pernah kuduga sebelumnya
Maka.....
Nikmat (Tuhan) manakah yang kamu dustakan?

Bulan Coklat...

Ini Bulannya Coklat.
Pekat, nikmat.
Remaja bilang, ini bulannya cinta
Karena cinta teramat manis di rasa, jadilah coklat diaplikasiakan sebagai sebentuk rasa.
Mewakili sejuta yang tak terungkap kata...
Ini bulannya coklat.
Berawal dari sebuah ketidak-optimisan 2 insan bersaudara. Namun merasa harus tetap tertatih dan terjatuh dan kembali berdiri. Meyakini skenario Tuhan pasti akan dirubah. Sebagaimana yang di prasangkakan
semoga menjadi keberkatan tersendiri. Menyenangkan banyak orang lain dengan beramal sebisanya. Meskipun sederhana. Rupanya lambat laun ide selalu muncul ditengah-tengah jalan. mulai dari yang polos hingga akhirnya jadi seperti yang terlihat sekarang. Ada bunga setaman dalam lempengan coklatnya. Paduan warna cerah membuat komentar kebanyakan bilang "Haduuuh, ga tega makannya, deh. Cantik betul!"
Balasan kami adalah seulas senyum mewakili sebait kata terima kasih. Artinya satu lagi anugrah Tuhan kami dapat setelah sebelumnya jumpalitan sampe kaku demi memikirkan pola coklat selanjutnya. Tanpa pernah ikut kursus membuat coklat sebelumnya, tanpa pernah belajar bagaimana mengelola bisnis rumahan. Plus tanpa perduli beberapa komentar pedas yang ujung-ujungnya hanya akan menjatuhkan mental dan optimitas. Bismillah, mugi berkah orang jawa bilang.
Masih banyak kekurangan disana-sini tapi kami akan terus berbenah. Berharap tidak akan mandeg di tengah akan tetapi terus melalui proses pembelajaran yang maha panjang ini. Layaknya tahapan pertumbuhan manusia. Dari bayi, balita, merangkak, belajar duduk, tertatih berdiri, berjalan dan selanjutnya berlari atau melompat!
Bulan ini bulan coklat.
Pekat nikmat
Manis memikat
Semoga pula berkat
Untuk tetap memikat penikmat coklat.
Hehehehe,,,,

 

Kalo Kita Diuji...


Aku ambil gambar itu buat dipasang di dinding facebook awalnya. Berakna ganda. Kalo dibilang maen sekolah-sekolahan, ga lebih karena gambarnya memang kayak gitu. Ada yang mengajar dan ada yang mencatat. Kakak sebagai guru sementara aku jadi muridnya. Tapi sebenarnya itu dunia kami masing-masing. Kakak suka dunia pendidikan sementara aku lebih condong ke dunia kepenulisan. Dan ternyata makna sebenarnya justru datang kemarin malam, ternyata gambar itu juga merupakan ujian bagi kami. Yep, exam, ujian...
Kemarin kakak bilang ada yang menegurnya sedikit kasar. Seseorang yang tak pantas  dianggap musuh  meski tak layak juga di sebut sebagai seorang kawan. Beda dia dengan kami hanya masalah "derajatt" saja lain tidak.Tentang apa yang telah diabdikan kakak selama ini. Entah apa maksudnya tiba-tiba kakak tanya ada berapa tabungan kita. Tak etis rasanya kalau dijelaskan sedetail mungkin, yang jelas kita akan memulai segalanya lagi.
Ada guratan sedih dan marah dimatanya, aku tahu. Aku tahu kakak lelah dengan semua kenyataan yang terjadi. Dengan atau tidak sama sekali kegiatan itu dilakukan, toh nasib kami tetap sama. Kami,,,dua orang yang saling menguatkan...
Aku bilang Tuhan telah sangat membahagiakan kita hampir empat tahun ini. Hidup kami berdua sudah lebih dari cukup. Bahkan banyak yang mengansumsikan kami sebagai OKB alias Orang Kaya Baru.  Entah dari sisi mana banyak orang beranggapan begitu meskipun sebenarnya hidup kami kurang lebih sama sederhananya dengan kabanyakan orang lain. Kami belum punya rumah, mobil pribadi maupun pesawat jet. Tapi kami memang lebih berpositif thingking dan memperkaya hati. Kami hanya mengamini semua yang diasumsikan orang terhadap kami. Kami anggap semuanya adalah do'a. Lain tidak.
Aku bilang setiap tahun jalan yang kita targetkan kebanyakan meleset dari harapan. Bukan, bukan meleset ke arah gagal namun sebaliknya meleset ke arah yang lebih baik, yang tak pernah terfikir sebelumnya. Aku selalu menganggap betapa baiknya Tuhan mengatur skenario hidup kita dengan cantik. Hampir tanpa cela...
"Kita pasti bisa lalui ini, kakak" hiburku padanya juga pada diriku sendiri. Mungkin dengan ini kita lebih mandiri. Memang lebih baik memiliki sesuatu untuk kita saja. Perkara orang lain iri, dengki atau tidak suka itu wajar. Karena dunia memang diciptakan untuk dua arah yang selalu berlawanan namun sadarkah bahwa keberlawanan itu merupakan pasangan yang serasi. Ada kanan dan kiri. Atas-Bawah. Utara-Selatan. Baik buruk. Lalu mengapa pasangan serasi yang kita hadapi sekarang harus niat baik dan iri?

Tak bisa kupungkiri semua yang kakak ceritakan menjadi ganjalan lain di hati. Mengapa jarang ada orang "besar" mengobral secuil kata terima kasih pada orang "kecil" seperti kami. Bukan, bukan untukku tapi untuk pengorbanan, tenaga, fikiran plus banyak hal yang telah kakak lakukan selama ini. Tuh kan kesannya pamrih??

Biar, kami sepakat untuk jadikan kejadian kemarin sebagai batu loncatan. Dianggap aja sebagai kejaran anjing supaya akku dan kakak bisa melompat lebih tinggi, supaya menaiki tangga takdir bukan dengan berjalan tertatih lagi melainkan melompat dengan semangat meski sedikit ketakutan. Melompat melewati beberapa anak tangga sekaligus. Agar ada suasana baru, suasana penuh semangat tanpa menoleh ke belakang lagi (karena anjingnya ngejar terus sih)

Hmm, kok sekarang aku mulai sedikit tenang ya. Ga lagi berat mikirin permasalah itu. Mungkin karena aura ke-ikhlasan kakak yang tak urung juga ikut membuat aliran darahku turun normal, tidak meledak-ledak, lebih kalem dan yang paling penting kita akan selalu saling menguatkan satu sama lain...

Kakak, tabah ya....

Keluarga Patungan

Lucunya kadang kakak ngerengek minta duit ke saya mirip anak kecil kalo dia lagi pengen banget nonton bola di stadion Semen sementara waktunya tanggal tua. Saya suka ngegodain dan dia tetep ngerengek yang selalu sukses bikin saya ngakak. Begitupun ga pernah terbersit dalam benak kalo saya lebih unggul dari dia. Dia tetep Imam saya dan bersamanya menjadikan saya bisa seperti sekarang ini. Menjadi perempuan yang kuat dan tidak terbiasa tergantung dengan orang lain, meskipun orang itu dia sendiri. Serem ya, kalimatnya...tapi kami berdua sudah sama-sama mengerti dan tak mempermasalahkan soal remeh kayak gitu. Saya yakin dia bangga pada saya seperti saya bangga punya suami ajaib kayak dia. Yang selalu sudi diajakin patungan. Makan diluar pun kita masih kayak ABG malah kayak sodaraan. Saling Traktir kalo ada yang punya rizki lebih. Traktir nonton, atau saling menanyakan apa yang kita butuhkan jika kita tengah berjauhan karena ada tugas penting.  

Semoga....

Membuat Keputusan

Masih ada tiga hari ke depan.
Masih ada waktu untuk berbenah
Menseriuskan yang tak terjamah
Malam ini harus berlaku
Jika tidak,,,
Siaplah terlindas waktu
Menyesal
Dan tak lakukan apa-apa sama sekali
Hingga kau mati menyesal
Meski dengan perlahan-lahan...
Cepat!! Ambil keputusan ini,
SEKARANG!!!!

Welcome 2010

Setelah terlewat 3 hari, baru hari ini aku 'ngeh' kalo udah ganti  tahun.Sejumlah orang hari berbagai kalangan udah sejak jauh-jauh hari bikin resolusi untuk menyambut tahun baru. Huh, kebayang gimana hebohnya para shopacholic dan kaum fasionisTa bikin revolusi rambut, make up dan style era ini. Aku taunya dari infotaiment tadi pagi sih. hehehe
Sumprit baru nyadar banget kalo udah ganti tahun. Ga kerasa udah 4 tahun idup bareng orang yang selama ini bahkan ga pernah ngerawat kita dari bayi. Tau-tau udah gede, dilantik ups, dilamar maksudnya trus dinikah trus dia selalu ada tiap awal kita buka mata.
Setelah menimbang dan seterusnya. Berpikir dan seterusnya. Memperhatikan dan Meraba.....raba, maka, saya yang hendak ber-evolusi, oh, maaph, salah lagi, ber-esoles (ini kan, nama jajanan pasar?)
Beresolusi sebagai berikut :
1. Aku Pengen Hamil!!! soale suka sewot kalo ngeliat perempuan bunting dan paling geram kalo tau-tau ada cewe hamil di luar nikah. nekat banget seeeh maen "gitu"an?
2. Aku pengen ingin lebih berkualitas dalam ibadah. secara tahun kemarin even "istihadloh" selalu mewarnai hari dimana seharusnya jadi masa subur dan pembuahan berhasil. Tapi nyatanya emang Tuhan seneng banget ngegodain aku kali yeee?
3. Pengen jadi penulis betulan. maksudnya mulai rajin ikut lomba-lomba gitu. secara, sejak beberapa kali mister Hoki selalu berpihak padaku jadilah pak pos suka ngapel ke rumah sekedar nyari cewe bernama Aney.Uhuy, tahun baru dapat gebetan pak pos nieh. belum lagi hadiah yang nangkring di ATM. lumayan, bisa buat beli terasi!
4. Memperluas wawasan. wajib banget biar ga sia-sia ilmu sekulah dulu. yeah, ilmu kan, bisa apa aja. yang penting ga boleh stag hanya karena bertitel IRT. Ibu Rumah Tangga wajib kalle tetap menuntut ilmu. bukanya bumi ini adalah sumber ilmu yang terbuka lebar?
5. Dagangan coklat, kaos muslimah dan beberapa dagangan serabutan lain menemukan pelanggan. Meski labanya belum bisa buat beli rumah atau nyicil rumah, perabot serta pernak-pernik rumahnya aja ga papa lah. daripada ga punya aktivitas. daripada kaya siswa SMU jurusan IPS yang suka ngitungin duit piktif di pelajaran ekonomi yang jumlahnya puluhan juta, mending ngitung laba dagang toh. meski dikit sing penting barokah. hehehehehehehe
6. Lebih dewasa, ga mudah labil dan bisa grow up bareng sama k3. Ternyata bener kata orang, makin kesini ada aja ujian dalam rumah tangga. selama kita masih selalu punya kepala dingin untuk memechkan setiap perbedaan.Menyederhanakan yang rumit dan meniadakan yang kecil. begitu kira-kira kuncinya...
7. Selalu saling mesupport dan membantu satu sama lain. Dalam apapun selama masih dalam koridor kebaikan. Hmmm,,,
8. Lebih banyak berbagi kepada setiap yang membutuhkan. Membantu, Memberi dan memperkecil menerima. Supaya hidup jadi semakin tersyukuri dengan apa yang telah Tuhan gariskan pada kita...
9. Dan masih banyak lagi (belum dipikirin) tapi semoga selalu untuk memperbaiki kualitas hidup, berkah kesehatan dan yang terpenting...tetap memperkaya hati...
10. Semoga.....................