Jika Kau Akhirnya Memilih...

Aku mencintaimu seperti nafasku
Yang begitu saja terhela tanpa kusadari
Aku mencintaimu bagaikan seorang ibu
Ingin menaungimu sehangat rahimnya
Aku mencintaimu tanpa jeda
Seperti kedipan mata setiap manusia
Hingga bencikupun hilang dikalahkan cinta

Tapi mengapa engkau menjauh?
Memilih cinta yang salah
Yang menodai kesucian makna cinta itu sendiri
Memporak porandakan darah dengan empedu
Membuatku mendilema...

Cinta ini bercampur benci
Bukan
Bukan karena cinta itu hilang
Namun makin kuat menjeratku untuk kian dekat
Mendekapmu selagi aku bisa
Meskipun nyatanya ego memenangkannya menjadi juara

Bila ini hidupmu, pergilah...
Campakkan aku, jangan toleh ke belakang
Bila pelangi terbit disana
Sambut ia dengan segenap harapan
Dan, jika guntur menggelegar dan menuai badai,
Kembalilah!
Karena slalu ada kehangatan rahim ibu yang menunggu
Di rumah surga ini...

Buku (antologi) Kedua

"Cieeeeh, traktirannya neeeh" goda kaka waktu kubilang buku ini bakalan terbit. Sebelumnya kaka udah sms ngucapin selamat, sesuatu yang jarang terjadi karena kaka bukan orang yang mudah memuji.
Masih antologi memang, tapi bukan berarti suatu saat ga pengen punya yang solo. Ini masih awal, masih amatir dan sebagai jalan perjuangan yang ga tau kapan berujung. Aku slalu menganggapnya sebuah pelajaran baru, ilmu baru, jalan yang baru karena kata belajar ga akan pernah hilang begitu saja dari hidupku. Selama masih ada nafas dan kesempatan, disitu kaki kecilku akan mendaki.
Ga nyangka sebulan berturut dua antologiku terbit. Yang satu lagi tajuknya BUSINESS MOMS, berkisah tentang jumpalitannya kaum ibu mencari uang, demi menjauhkan diri dari kemandegan, stress dan tambahan biar bisa beli terasi (wkwkwk, kalo inget terasi jadi inget seseorang :))
Kalo Emak2 Fesbuker, lebih pada serunya kaum perempuan berlabel "emak-emak" ini bergelung di dunia maya. Memanfaatkan FB sebagai ajang positif dan ajang temu kangen sama mantan-mantannya (glodak!). Kalo ceritaku lebih pada promo jualan coklat sama baju. Masih sebatas teman sendiri aja seeh, korban promonya. Ternyata di tengah maraknya orang negbahas tentang video mesum (mirip) artis, heboh mengupload yang konon beredar via FB, masih ada serangkaian emak-emak waras yang lebih seneng ngebahas sesuatu yang lebih bermutu. Rumpian intelektual (taelah! bahasanya) sekaligus mempraktekkan ilmu bibir susukan ala mbok-mbok jamu seperti ekkye ini. Dagang. Dagang.
Selanjutnya, semoga kian produktip di dunia per-antologian dulu. Karena saat sekarang emang lebih fokus kesitu selain masih ada segambreng aktifitas rumahan yang ga bsa ditinggalin gitu aja. Semoga...