Kedatangan Tuyul


Namanya Fahri. Fahri Idris. Sebenarnya Fahi duang, berhubung saat itu lagi demam pelem Ayat-Ayat Cinta emaknya latah ikutan nambahi nama bocah lucu ini dengan nama Fahri. Artinya Bahagia. Happy. Bungah taiye kata orang madura.
Sesuai dengan namanya, seminggu bersamanya bikin ketawa sekaligus stress sepanjang hari. bayangin aja, hobinya nggerogoti apa aja yang ada di sekitarnya. lagi masa omnivora getoooh. mulai dari kancing baju emaknya yang pada copot, kertas, pompa galon, sendal, sendok sampe MINYAK TELON!! Oh my God,, kebayang rasa panik kalang kabut nyari tissu buat ngelap sisa minyak telon di mulutnya. entah udah berapa banyak yang ia telen. ujug-ujug, emaknya yang habis nyuci di sumur belakang dengan kemayu dan santainya cuma nanya:
"Kamu kenapa?"
"Fahri minum minyak telon. Hampir habis isinya!!!" panikku
"Oooh"
WHACKK? keadaan darurat kayak gitu cuma di tanggepin dengan kata "oooH"??
"Neng ini gimana sih?" repetku 
"Udah biasa tuh. lagian kan, bagus. Biar ga masuk angin" jawabnya sambil lalu. 
Gubrakk! Daku tewas seketika sementara si bocah malah ketawa kegirangan ngeliat tantenya yang imut ini pura-pura semaput. Selanjutnya dia malah manggut-manggut seolah mengiyakan kata emaknya.

Bukan sampe situ aja, sejak kedatangan dia, dunia per-privatanku juga jadi acak kadut. murid-murid ga da yang fokus. semua pada jadi fans dadakan batita yang satu ini. yang paling berkesan, mereka bilang bulu matanya cukup panjang dan lentik untuk ukuran batita. malah beberapa tetangga mengira dia bayi perempuan. anak-anak dibikin ketawa karena tingkat kenarsisan Fahri udah kaya anak gede. dia paling sudi dibilang cakhef dengan aksen madura yang kental. like this:
"Fahri Ganteng, nggi?" (Fahri Ganteng ya?)
Otomatis kepalanya mengangguk dengan riangnya. senyum lebar atau sesekali memperlihatkan ketawa lebar sampe beberapa gigi susunya kelihatan. Mirip kembarannya Upin.

tapi jika kau bilang "Fahri jhubek, nggi?" (Fahri jelek, ya)
"POKK!!" sebuah tabokan bayi akan segera mendarat di kepalamu. Kakakak. Dan mereka selalu menggodanya seperti itu. Tentu saja, kelucuan ini tak gratis. sebagai umpan, harus ada sesuatu yang diberikan. Contohnya, Febi nekat memberinya pensil sebagai imbalan untuk melihat atraksi manggut-manggutnya.Hasilnya, pensil yang susah payah dirautnya dengan penuh perasaan, berubah jadi gundul bercampur liur khas bayi.
Kakakakak, ketawa kembali membahana.
Karena masih berusia 13 bulan dan minim kosakata, Fahri selalu memangil siapa saja dengan sebutan emak. inilah yang seringkali membuat seisi rumah terkecoh dan selalu menunggu reaksinya kira-kira "emak" mana yang tengah di tunjuknya. dodolnya lagi, kami yang dirumah dengan khidmat dan sabar menunggu hasil pemilihan "emak" yang ia tunjuk. Pertanyaannya : siapakan sebenarnya yang berotak bayi??
Bukan sampe situ saja, untuk berinteraksi lancar dengannya kami juga harus menggunakan bahasa isyarat ciptaannya yang tak biasa! Misal dia selalu mengacungkan telunjuknya(seharusnya jempol, kan?) sebagai isyarat untuk ekspresi makanan enak seraya menari dan bergoyang india (Hallah!). dengan lugu plus penuh tampang tak berpendidikan, seisi rumah mengikuti gerakannya.edaaannnnn.
Fahri hoby bangun pagi-pagi buta. sebelum subuh menjelang. meriuhkan suasana pagi yang biasanya sepi. konsekwensinya aku dan emaknya fahri harus grabak-grubuk bagi tugas. emaknya "nyembah" dulu sampe jelang subuh biar sekalian total. semenatara daku harus mengajak tuyul kecil ini jalan-jalan depan rumah. karena dalam masa percobaan jalan, dengan songongnya dia selalu nangis kalo ku "tatah" dari belakang. dia nyureng sampe beberapa tetangga yang notabene petani, mengira aku berprofesi baru sebagai penculik bayi. aku nyengir kuda. Fahri makin nyureng.Usut punya usut, setelah berpikir jungkir balik, aku nyoba melepaskan satu tatahan dan memegang tangannya di sebelah kanan. Eh, dia nyengir lebaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrr banget. ternyata dia pengen digandeng kayak orang dewasa, sodara-sodara!! Iya, kalo gandengannya kokoh macem Baim anak Sehat, nah, ini, masih tertatih kayak orang mabok. giliran di selametin, nangis super kwenceng. giliran di gandeng lagee, dia bilang "AHAA". berasa aktor cilik di iklan OreO. whuaaah, hamba Sutrisnowati alias setresss!! mana jalannya ga mau dibrentiin sampe dia bosen, lagi! haduuuh, emaknya udah kelar solat, belum, yaaa? T_T
Begitulah. Selama seminggu dia datang dan mengisi hari-hari yang biasanya sepi. setidaknya ada perasaan puas berperan sebagai ibu yang ternyata gampang-gampang susah. repot di banyak sisi tapi seneng di banyak sisi lainnya (bingung kan?nama ada bangun ruang sisinya banyak banget?)
Dan hari itu melewati orbitnya. Mother's Day....
Thank's Fahri...

0 komentar:

Posting Komentar

monggo...